SELAMAT DATANG

OBRIGADO FO IM HOTU

Kamis, 01 Juli 2010

Feature

Tegarnya perempuan muda dengan status HIV/AIDS

Jakarta 01 juli 2010, di pagi yang cerah di sudut jalan terlihat ada seorang ibu muda berumur sekitar 18 tahun yang berjalan dengan cepatnya,berkulit putih,tidak terlalu tinggi,menggunakan celana levis panjang ,dan kaos berwarna hitam pekat,dia bernama Dyahnia,dia sesosok gadis yang amat ceria bahkan setiap haripun dia lalui hari-harinya dengan semangat walaupun sebenarnya dia mengalami banyak hal yang belum tentu orang lain sanggup menghadapinya.

Dyahnia pagi ini berencana ingin datang ke PUSKESMAS dia ingin konsul dengan dokter di sana..terdegar suara keras dari loket pendaftaran memanggil nama IBU DYAHNIA, Dyahnia lalu menjawab dengan cepat ‘’YUP SAYA HADIR PAK’’,dyahnia terlihat akrab sekali dengan petugas2 di puskesmas tersebut,karena memang sudh cukup lama dyahnia menjadi pasien di situ semenjak almarhum suaminya menjadi pasien TB/PARU d puskesmas,bapak edy sebagi petugas loket bertanya pada dyahnia ‘’mau berobat lg neng????siapa yg sakit neng???makin cantik aja canda petugas loket..dyahnia menjawab dengan logat betawi yg kental dan ceplas ceplos dan tawanya yang khas ‘’ deh alah busettt itu nanya apa borongan?? Yang sakit saya lah pak masa tetangga saya ,hehehehe canda Dyahnia pada mas Edy meraka tertawa keras bahkan sampai pak Edy lupa kalau masih banyk di belakang dyaniah pasien yang ingin mendaftar,tawa mereka terhenti di kala petugas perempuan di loket berkata ‘’woiii ni berdua dech benar-benar banyak yang antri tuch’’,Dyahnia menjawab ‘’uppzzz maaf lupa kita ‘’mba yuli nama petugas loket wanita itu“dyahnia k poli konsultasi y k dr.Dorlina atau mba Kristin( Kristin adalah suster di puskesmas ini dia kebetulan memegang program HR(HARM REDUCTION) yang bergerak di bidang napza lebih singkat pengurangan dampak buruk untuk penggguna). ada kan mrka???’’ mas edy menjawab ‘’ada kok ,dah saya daftarin ini bukunya,dahhh nengggg cantik’’..dyahnia hanya melempar senyuman saja..

Terdegar langkah kaki dyahnia di antara banyaknya pasien2 yang sedang berobat….poli konsultasi berletak d samping berseblahan dengan toilet umum pasien puskesmas ,sebelum masuk k ruang konsul dyahnia harus melewati ruang HR atau LJSS yg di mana di sana sering terjadi penukaran jarum antara para IDU(pengguna NAPZA) untuk menukar jarum bekas dengan yang steril k pada petugas penjangkau puskesmas…di sana dyahnia di sapa oleh salah satu wanita dia berkulit coklat,tinggi dan berambut panjang dia bernama RIA dia bertanya pada dyahnia “ pa kbr lo?? Mau ngapain neng??,dyahnia menjawab “ saya mau konsul ria ada hal2 yang perlu g certain dan bertanya sama dokter dorlina atau mba Kristin??mereka ada?? Ria”ada kok tapi tunggu dulu yach mba Kristin lagi konsul dampingan(Pengguna NAPZA yang melakukan LJSS kita sebut sebagai dampingan) jg 1,dyahnia”ok gk papa!oh ia siti k mana ???”,siti adalah petugas penjangkau juga sama seperti ria mrk berdua bergerak di bidang HR,tiba datang seorang gadis dari belakang dyahnia dia mengenakan kaos putih berlengan panjang,berkulit hitam maklum dia orang flores,tinggi dan kurus.”ria”itu siti,ti lo d tanyain nih ma dyahnia”,siti berkata kenapa lo tanyain g??kangen ma saya??dyahnia menjawab”’ihhh males gila saya kangen ma lo…sambil menunggu giliran Dyahnia di periksa meraka gobrol dan bercanda suasana HR sangat bda saat itu bgt ceria dn suara tawa memenuhi ruangan itu..

Canda dan tawa mereka terhenti di saat suster Kristin memanggil nama Dyahnia,masuklah Dyahnia k e dalam ruang konseling diasana dia bercerita tentang keluhan-keluhan yang dia rasakan beberapa ,hari ini,kepada suster kirstin,dyaniah sering mengalami keputihan yang tiada henti walaupun itu bukan pada tanggal dia menstruasi,dan dia juga jadi sering sakit. Mba kristin menganjurkan kepadanya untuk melakukan tes HIV karena dilihat dari riwayat suami Dyahnia yang dulunya dia adalah seorang pengguna narkoba suntik yang beresiko tinggi akan penularan HIV itu sendiri dan dyahnia menyetujui untuk melakukan pemeriksaan itu karena dia sudah mengetahui status suaminya(HIV positif),

Setelah menunggu beberapa jam hasil tespun sudah ada dan siap di bacakan oleh mba Kristin kepada dyahnia dan hasilnya sangat mengejutkan karena hasilnya itu mengatakan bahwa dyhnia positif HIV (tertular dari suaminya melalui hubungan seksual),setelah keluar dari ruangan mba kreistin dyahnia tampak biasa2 saja bakhan dia memberi taukan setatus *(HIV positifnya) kepada ria dan siti dia tersenyum lebar dan mencoba untuk menyembunyikan kesedihannya,walau dia memberikan senyum dan tawanya apada kami tapi tidak bisa ia pungkiri tatapan matanya penuh dengan kesedihan..setelah ke jadian kemarin dyahnia menghilang tanpa kabar,kami di sini khususnya yang bergerak d bidang HR bertanya-tanya k manakah seorang dyahnia yang penuh dengan ke cerian itu sekarang,suasana di ruang HR sepi tanpa suara berbeda csekali dengan 2minggu yang lalu ketika dyahnia ada di sini penuh dengan tawa dan canda…

Terdengar suara dari pintu ruang HR kami,”assalammualaikum” serentak kami terkaget,kami tak menyangka ada dyahnia d ujung pintu sana seorang wanita yang senyuman yang baru saja kami gunjingkan ke mana keberadaannya???”hai dyahnia masuk sini “jawab kami,tanpa rasa ragfu dia pun masuk dan duduk di antara kimi(ria,siti,dan mba Kristin),tidak ada yang berubah darinya masih sama seperti dyahnia yang kami kenal,hati ku bergumam sungguh luar biasa ini wanita,lamunanku terpecahkan akan suara dyahnia yang tiba-tiba bertanya ke pada mba Kristin,mba gimana ya caranya dyahnia bisa bergabung di dunia HR( yang bergerak di isu HIV/AIDS).

Dyahnia pun saat ini sudah berkerja di bidang HR,bahkan dia pun sangat peduli di bidang HIV/AIDSnya,aktif dan penuh semangat dan terlihat seperti seorang yang biasa saja seperti tidak ada penyakit di dirinya,dyahnia pernah berkata pada teman-teman kerja dan juga dampingan nya bahwa orang yang berstatus HIV itu akan hidup produktif seperti halnya dengan orang-orang yang tidak positif HIV/AIDS ( sehat).

Brosur